Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?
....
Kamis, 30 Agustus 2007
berpesta hancurkan kesucian
rasa bodoh menikam hati,tanpa menyadari hati nurani,butakan emansipasi tuk nafsu biadap,tak menyadari akhir dari kebusukan jiwa,hasutan mulut busuk menjerumuskan penyesalan,kesucian hanya terbayar dengan omong kosong,persetan jnaji busuk tuk tak melakukan kebiadapan,dunia ini penuh dengan kaum hawa yang pecundang,keberanian diri tuk lupakan TUHAN,membawa kedok kesucian tanpa berhati suci,ancaman neraka dekati diri,berpesta hancurkan kesucian,yakin mempunyai TUHAN tanpa berakhlak keTUHANAN ,berpesta dalam kegelapan,tercipta satu nyawa menghilangkan nyawa tak berdosa,kebiadapan nafsu yang tak berhati nurani
Foto-Gallery
kakak Slash
Children of bodom
imagem
Hamerfall
G & R
Dream T
Dream Theater
dream theater
dragon force color
Gun N Roses
Dragon force
Cradle lagi
bos Cradle of pilth
Cradle of filth
Preman Cradle O-F
LOgo doank
Avenged 7Fold
Avenged 7fold
avenged seven fold
Gallery Flames
crow-two
children of bodom
iron maiden
gallery
Hypocrisy
The_Eclipse
SlayeRwall
dimmu borgir
dimmu waL
darkfunewallpaper
kak dimmu borgir
dedhek' AvriL-cute
Children Of Bodom
Children Of Bodom
Children Of Bodom
Children Of Bodom
Nasihat Jiwaku ~ uler-Geni
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar
mencintai semua orang yang membenciku,
Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku
bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai,
tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di
sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,
Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibir
Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan
yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,
Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia
kerana pujian.
Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panas
Dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku
Bahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah
berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,
Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawan
dalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah
yang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahawa laguku tidak diciptakan dalam diriku;
Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,
Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini: “Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini : Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat,
serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
~ Uler-Geni
mencintai semua orang yang membenciku,
Dan berteman dengan mereka yang memfitnahku.
Jiwaku menasihatiku dan mengungkapkan kepadaku
bahawa cinta tidak hanya menghargai orang yang mencintai,
tetapi juga orang yang dicintai.
Sejak saat itu bagiku cinta ibarat jaring lelabah di antara dua bunga, dekat satu sama lain;
Tapi kini dia menjadi suatu lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tiada berawal pun tiada berakhir, Melingkari semua yang ada, dan bertambah secara kekal.
Jiwaku menasihatiku dan mengajarku agar melihat kecantikan yang ada di
sebalik bentuk dan warna.
Jiwaku memintaku untuk menatap semua yang buruk dengan tabah sampai nampaklah keelokannya.
Sesungguhnya sebelum jiwaku meminta dan menasihatiku,
Aku melihat keindahan seperti titik api yang tergulung asap;
tapi sekarang asap itu telah tersebar dan menghilang, dan aku hanya melihat api yang membakar.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku untuk mendengar suara yang keluar bukan dari lidah maupun dari tenggorokan.
Sebelumnya aku hanya mendengar teriakan dan jeritan di telingaku yang bodoh dan sia-sia.
Tapi sekarang aku belajar mendengar keheningan,
Yang bergema dan melantunkan lagu dari zaman ke zaman.
Menyanyikan nada langit, dan menyingkap tabir rahsia keabadiaan..
Jiwaku berkata padaku dan menasihatiku agar memuaskan kehausanku dengan meminum anggur yang tak dituangkan ke dalam cangkir-cangkir,
Yang belum terangkat oleh tangan, dan tak tersentuh oleh bibir
Hingga hari itu kehausanku seperti nyala redup yang terkubur dalam abu.
Tertiup angin dingin dari musim-musim bunga;
Tapi sekarang kerinduan menjadi cangkirku,
Cinta menjadi anggurku, dan kesendirian adalah kebahagianku.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku mencari yang tak dapat dilihat;
Dan jiwaku menyingkapkan kepadaku bahwa apa yang kita sentuh adalah apa yang kita impikan.
Jiwaku mengatakan padaku dan mengundangku untuk menghirup harum tumbuhan
yang tak memiliki akar, tangkai maupun bunga, dan yang tak pernah dapat dilihat mata.
Sebelum jiwaku menasihati, aku mencari bau harum dalam kebun-kebun,
Dalam botol minyak wangi tumbuhan-tumbuhan dan bejana dupa; Tapi sekarang aku menyedari hanya pada dupa yang tak dibakar,
Aku mencium udara lebih harum dari semua kebun-kebun di dunia ini dan semua angin di angkasa raya.
Jiwaku menasihatiku dan memintaku agar tidak merasa mulia
kerana pujian.
Dan agar tidak disusahkan oleh ketakutan kerana cacian.
Sampai hari ini aku berasa ragu akan nilai pekerjaanku;
Tapi sekarang aku belajar;
Bahawa pohon berbunga di musim bunga, dan berbuah di musim panas
Dan menggugurkan daun-daunnya di musim gugur untuk menjadi benar-benar telanjang di musim dingin.
Tanpa merasa mulia dan tanpa ketakutan atau tanpa rasa malu.
Jiwaku menasihatiku dan meyakinkanku
Bahawa aku tak lebih tinggi berbanding cebol ataupun tak lebih rendah
berbanding raksasa.
Sebelumnya aku melihat manusia ada dua,
Seorang yang lemah yang aku caci atau kukasihani,
Dan seorang yang kuat yang kuikuti, maupun yang kulawan
dalam pemberontakan.
Tapi sekarang aku tahu bahwa aku bahkan dibentuk oleh tanah
yang sama darimana semua manusia diciptakan.
Bahwa unsur-unsurku adalah unsur-unsur mereka, dan pengembaraan mereka adalah juga milikku.
Bila mereka melanggar aku juga pelanggar,
Dan bila mereka berbuat baik, maka aku juga bersama perbuatan baik mereka.
Bila mereka bangkit, aku juga bangkit bersama mereka;
Bila mereka tinggal di belakang, aku juga menemani mereka.
Jiwaku menasihatiku dan memerintahku untuk melihat bahawa cahaya yang kubawa bukanlah cahayaku,
Bahawa laguku tidak diciptakan dalam diriku;
Kerana meski aku berjalan dengan cahaya, aku bukanlah cahaya,
Dan meskipun aku bermain kecapi yang diikat kemas oleh dawai-dawaiku,
Aku bukanlah pemain kecapi.
Jiwaku menasihatiku dan mengingatkanku untuk mengukur waktu dengan perkataan ini: “Di sana ada hari semalam dan di sana ada hari esok.” Pada saat itu aku menganggap masa lampau sebuah zaman yang lenyap dan akan dilupakan, Dan masa depan kuanggap suatu masa yang tak bisa kucapai;
Tapi kini aku terdidik perkara ini : Bahawa dalam keseluruhan waktu masa kini yang singkat,
serta semua yang ada dalam waktu, Harus diraih sampai dapat.
Jiwaku menasihatiku, saudaraku, dan menerangiku.
Dan seringkali jiwamu menasihati dan menerangimu.
Kerana engkau seperti diriku, dan tak ada beza di antara kita.
Kusimpan apa yang kukatakan dalam diriku ini dalam kata-kata yang kudengar dalam heningku,
Dan engkau jagalah apa yang ada di dalam dirimu, dan engkau adalah penjaga yang sama baiknya seperti yang kukatakan ini.
~ Uler-Geni
Berhentilah Sejenak
berhentilah sejenak
Berhentilah sejenak saudaraku..
Berhenti untuk sekedar menghirup napas panjang sepuasnya. Biarkanlah udara masuk menerobos segala lorong hingga memenuhi rongga paru-paru. Sekali lagi biarkanlah ia menjadi pemicu dan pembakar semangatmu untuk selalu melangkah.
Saudaraku, mari berhenti dan beristirahat sejenak..
Aku tahu engkau pasti capek sekali setelah menempuh perjalanan panjang yang tiada bertepi dalam sebuah kehidupan. Sebuah perjalanan yang melintasi ribuan gunung, bukit, hutan, sawah dan sungai. Rasa jenuh, capek, dan lelah bukan menjadi alasan untuk menggapai sebuah asa dan harapan, karena yakin ada sebuah kehidupan yang berarti nun jauh disana.
Ayo saudaraku berhentilah untuk menginap barang semalam
Lihatlah senja akan beranjak gelap dan awan hitam semakin menutupi jagat. Sepertinya hujan akan segera turun. Hujan deras sederas tetesan air mata yang mengalir melintasi pelipis dan dagu. Terus… terus… tiada henti.
Berhenti barang semenit saja untuk melihat kebelakang saudaraku.
Lihatlah betapa jauhnya jalan yang telah ditapaki dengan penuh pengorbanan dan peluh yang bercucuran. Cobalah mengingat sudah seberapa lama kita berjalan.
Sekarang mari kita berbalik menuju ke depan. Sejauh apakah kita telah melangkah? Satu langkah.. dua langkah.. dan lebih namun itu ternyata tidak sampai sepersepuluh perjalanan menuju hakikat diri.
Saudaraku.. berhentilah..
Maafkan aku yang tidak bisa menemani berjalan menembus lebatnya hutan kehidupan dan juga melintasi dalamnya samudra hati nurani. Ingatlah wahai saudaraku pasti ada yang akan selalu mendampingimu dikala berjalan, menghiburmu disaat sedih, menolong dan mengangkatmu saat jatuh ke jurang yang dalam, dan selalu siap mendengarkan keluh kesarhmu di penghujung malam.
Dan ingatlah saudaraku.. Dialah penguasa alam semesta “Allah Azzawazala”.
Wallahu’alam,
Teriring salam dan hormat untuk saudara-saudara terbaik di ALCAN PACKAGING.
Mohon maaf atas segala hilap, alpa dan dosa.
Berhentilah sejenak saudaraku..
Berhenti untuk sekedar menghirup napas panjang sepuasnya. Biarkanlah udara masuk menerobos segala lorong hingga memenuhi rongga paru-paru. Sekali lagi biarkanlah ia menjadi pemicu dan pembakar semangatmu untuk selalu melangkah.
Saudaraku, mari berhenti dan beristirahat sejenak..
Aku tahu engkau pasti capek sekali setelah menempuh perjalanan panjang yang tiada bertepi dalam sebuah kehidupan. Sebuah perjalanan yang melintasi ribuan gunung, bukit, hutan, sawah dan sungai. Rasa jenuh, capek, dan lelah bukan menjadi alasan untuk menggapai sebuah asa dan harapan, karena yakin ada sebuah kehidupan yang berarti nun jauh disana.
Ayo saudaraku berhentilah untuk menginap barang semalam
Lihatlah senja akan beranjak gelap dan awan hitam semakin menutupi jagat. Sepertinya hujan akan segera turun. Hujan deras sederas tetesan air mata yang mengalir melintasi pelipis dan dagu. Terus… terus… tiada henti.
Berhenti barang semenit saja untuk melihat kebelakang saudaraku.
Lihatlah betapa jauhnya jalan yang telah ditapaki dengan penuh pengorbanan dan peluh yang bercucuran. Cobalah mengingat sudah seberapa lama kita berjalan.
Sekarang mari kita berbalik menuju ke depan. Sejauh apakah kita telah melangkah? Satu langkah.. dua langkah.. dan lebih namun itu ternyata tidak sampai sepersepuluh perjalanan menuju hakikat diri.
Saudaraku.. berhentilah..
Maafkan aku yang tidak bisa menemani berjalan menembus lebatnya hutan kehidupan dan juga melintasi dalamnya samudra hati nurani. Ingatlah wahai saudaraku pasti ada yang akan selalu mendampingimu dikala berjalan, menghiburmu disaat sedih, menolong dan mengangkatmu saat jatuh ke jurang yang dalam, dan selalu siap mendengarkan keluh kesarhmu di penghujung malam.
Dan ingatlah saudaraku.. Dialah penguasa alam semesta “Allah Azzawazala”.
Wallahu’alam,
Teriring salam dan hormat untuk saudara-saudara terbaik di ALCAN PACKAGING.
Mohon maaf atas segala hilap, alpa dan dosa.
SAMUDERA KEHIDUPAN
Mengarungi samudera kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan
Sebuah lantunan nasyid perjuangan dari Shautol Harakah mengiringi kalimat-kalimat terakhir saat saya menyelesaikan membaca yang kesekian kalinya Novel monumental “Ayat-ayat Cinta”. Terkadang sekali-kali kita harus disuguhi sebuah nasihat berharga lewat sebuah untaian tulisan yang sangat indah.
Subhanallah-Alhamdulillah-Lailahaillahu-Allahu Akbar. Tiada kata yang paling indah dan agung selain ucapan dzikir dengan lisan yang lirih memohon sebuah ampunan dan keridloan NYa.
Duh Robbi, kembali kususuri perjalanan hidup ini. Seperti sebuah kata berharga seorang Fahri saat merenungi asal muasal keberadaannya.
“aku adalah lumpur hitam
yang mendebu
menempel di sepatu dan sandal
hinggap di atas aspal
terguyur hujan
terpelanting
masuk comberan
siapa sudi memandang
atau mengulurkan tangan?
tanpa uluran tangan Tuhan
aku adalah lumpur hitam
yang malang”
Mungkin juga ada benarnya. Terkadang ada rasa haru saat mengingat-ingat kembali masa-masa yang sudah lewat. Kenangan indah ataupun memilukan menjadi sebuah penghias kehidupan. Mungkin saja perjalan hidup ini tidak seindah yang diceritakan dalam novel itu, namun hidup adalah hidup yang harus dijalani dengan sebuah keyakinan.
Jika saja kita renungi dan tela’ah lebih detail perjalanan hidup, mungkin tidak akan bisa dituliskan dan diceritakan secara utuh. Yang ada hanyalah kilasan-kilasan yang selalu membekas dalam jiwa. Ingatlah saat kita jatuh dari sepeda dan menangis sejadi-jadinya. Atau mungkin sedih saat mengetahui nilai ujian jeblok. Namun coba lihat bagaimana Allah berikan nikmat yang banyak. Selalu saja kita dihadapkan dan dikelilingi dengan orang-orang yang selalu memotivasi dan mendukung kita. Atau kalaupun tidak setidaknya jiwa inilah yang menjadi motivator yang utama.
Ya Allah kucurahkan segala kelemahan dan kekuranganku berharap Engkaulah yang akan menguatkanku dalam berdiri, menyokongku dalam berjalan serta mendorongku agar selalu berlari.
Allahurabbi, hanya kepada Engkaulah kami sandarkan hidup ini. Berikan sebuah kesabaran dan kekuatan agar kami menjadi seorang pemenang sejati.
Hingga saatnya nanti akan kusaksikan sebuah kemenangan atas semua pengorbanan yang telah dilakukan. Dan berharaplah bahwa Allah yang akan menyambutnya dengan sebuah sambutan yang indah :
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah
irji’ii ilaa Rabbiki
raadhiyatan mardhiyyah
Fadkhulii fii ‘ibaadii
wadkhulii jannatii
Amiien.
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan
Setiap tetes peluh dan darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan
Sebuah lantunan nasyid perjuangan dari Shautol Harakah mengiringi kalimat-kalimat terakhir saat saya menyelesaikan membaca yang kesekian kalinya Novel monumental “Ayat-ayat Cinta”. Terkadang sekali-kali kita harus disuguhi sebuah nasihat berharga lewat sebuah untaian tulisan yang sangat indah.
Subhanallah-Alhamdulillah-Lailahaillahu-Allahu Akbar. Tiada kata yang paling indah dan agung selain ucapan dzikir dengan lisan yang lirih memohon sebuah ampunan dan keridloan NYa.
Duh Robbi, kembali kususuri perjalanan hidup ini. Seperti sebuah kata berharga seorang Fahri saat merenungi asal muasal keberadaannya.
“aku adalah lumpur hitam
yang mendebu
menempel di sepatu dan sandal
hinggap di atas aspal
terguyur hujan
terpelanting
masuk comberan
siapa sudi memandang
atau mengulurkan tangan?
tanpa uluran tangan Tuhan
aku adalah lumpur hitam
yang malang”
Mungkin juga ada benarnya. Terkadang ada rasa haru saat mengingat-ingat kembali masa-masa yang sudah lewat. Kenangan indah ataupun memilukan menjadi sebuah penghias kehidupan. Mungkin saja perjalan hidup ini tidak seindah yang diceritakan dalam novel itu, namun hidup adalah hidup yang harus dijalani dengan sebuah keyakinan.
Jika saja kita renungi dan tela’ah lebih detail perjalanan hidup, mungkin tidak akan bisa dituliskan dan diceritakan secara utuh. Yang ada hanyalah kilasan-kilasan yang selalu membekas dalam jiwa. Ingatlah saat kita jatuh dari sepeda dan menangis sejadi-jadinya. Atau mungkin sedih saat mengetahui nilai ujian jeblok. Namun coba lihat bagaimana Allah berikan nikmat yang banyak. Selalu saja kita dihadapkan dan dikelilingi dengan orang-orang yang selalu memotivasi dan mendukung kita. Atau kalaupun tidak setidaknya jiwa inilah yang menjadi motivator yang utama.
Ya Allah kucurahkan segala kelemahan dan kekuranganku berharap Engkaulah yang akan menguatkanku dalam berdiri, menyokongku dalam berjalan serta mendorongku agar selalu berlari.
Allahurabbi, hanya kepada Engkaulah kami sandarkan hidup ini. Berikan sebuah kesabaran dan kekuatan agar kami menjadi seorang pemenang sejati.
Hingga saatnya nanti akan kusaksikan sebuah kemenangan atas semua pengorbanan yang telah dilakukan. Dan berharaplah bahwa Allah yang akan menyambutnya dengan sebuah sambutan yang indah :
Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah
irji’ii ilaa Rabbiki
raadhiyatan mardhiyyah
Fadkhulii fii ‘ibaadii
wadkhulii jannatii
Amiien.
Langganan:
Postingan (Atom)
CAMPURAN-LINKS
- TRAGEDI-SAMPIT-YOU-TUBE
- rita Faltoyano
- YanG Lucu²
- mbokep yuk
- The red cord
- yang MeTaL²
- Absolute-alternative
- All-mp3
- asyik² Barat
- asyik²-indo
- asyik²-indo 2
- avenged seven fold
- Cerpen remaja
- dengerin musik yuk
- download software
- Dream theater
- Free Mp3 download part1
- gambar artis
- Gambar panas lucu
- gothicforum
- isu hangat
- KAMUS
- kapanlagi
- KArtu Ucapan
- koleksi
- Lagu 60-han
- Lagu-baru
- lirik lagu
- Metal Underground
- METAL-blogs
- metal-impact
- metal-injection
- Mp3central
- muaturun-blogs
- Music-art7
- ngobroL yuuukk
- pictures-concert
- popoknet
- priendster
- Puisi
- sejuta Lirik
- sisi lain
- sms-lucu
- valladolidwebmusical
- wallpaper-metaL
- wisma cinta